Langsung ke konten utama

alkohol, eter dan senyawanya



1. ALKOHOLalkohol merupakan nama suatu golongan senyawa organik yang tersusun dari unsure-unsur C, H, dan O dengan struktur yang khas.

Jenis alkohol dibagi menjadi 3 yaitu :
 1.alkohol primer,
2. alkohol sekunder
3.alkohol tersier
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.

Sifat-Sifat Alkohol
1.      Sifat Fisik
a.       Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas
b.      Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.

2.      Sifat Kimia
a.       Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b.       Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c.        Reaksi dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d.      Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.

Klasifikasi dan Tatanama Alkohol
Alkohol monohidrik dapat diklasifikasikan berdasarkan pada atom karbon yang mengikat gugus -OH, yaitu :
1. Alkohol primer (1) adalah alkohol yang gugus - OH nya diikat oleh atom C primer, yaitu atom C yang berikatan dengan satu atom C yang lain.
2. Alkohol sekunder ( 20 ) adalah alkohol yang gugus -OH nya diikat oleh atom C sekunder, yaitu atom C yang berikatan dengan dua atom C yang lain.
3. Alkohol tersier (30 ) adalah alkohol yang gugus -OH nya diikat oleh atom C tersier , yaitu atom C yang berikatan dengan tiga atom C yang lai

 Tatanama alkohol
Untuk memberikan nama pada alkohol monohidrik, dikenal adanya tiga sistem tatanama, yaitu:

1. Tatanama Trival (tatanama Umum)
Menurut tatanama ini, alkohol diberi nama dengan terlebih dahulu menyebut nama gugus alkil yang mengikat gugus -OH, kemnudian diikuti kata alkohol yang ditulis terpisah. Kalau anda lupa dalam memberi nama gugus alkil ini, anda dapat melihat dan membaca kembali Modul-1 tentang isomeri dan tatanama.

2. Tatanama IUPAC (Tatanama Sistematika)
Tatanama ini pada dasarnya menggunakan aturan-aturan yang berlaku untuk memberikan nama pada alkana (anda dapat melihat modul-1 tentang isomeri dan tatanama). alkohol diberi nama dengan menganti akhiran -a pada alkana yang bersesuaian dengan akhiran -ol. Dalam hal ini pemerian nomor pada rantai karbon yang terpanjang dimulai dari ujung rantai yang letaknya paling dekat dengan atom C yang mengikat gugus -OH.

3. Tatanama Karbinol
Menurut tatanama ini suku pertama dari alkohol monohidrik disebut karbonal. Dengan demikian untuk suku-suku yang lebih tinggi diberi nama sebagai turunan (derivat) dari karbinol. yang satu atau lebih atom H dari CHdigantikan oleh gugus yang lain.

Kegunaan alkohol
Pada umumnya alkohol digunakan sebagai senyawa pelarut dan sebagai bahan minuman beralkohol. Adapun beberapa senyawa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah :
      1.       Metanol
Metanol merupakan jenis alkoho yang banyal digunakan sebagai pelarut getah dan resin. Alkohol dapat dibuat menjadi senyawa lain seperti senyawa ester. Digunakan untuk membuat polimer jenis plastik dengan merubah metano menjadi metanal atau formaldehid.
Di industri, metanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan formaldehid sebagai cairan anti beku dan pelarut seperti vernish. Pada kendaraan bermotor, metano digunakan untuk bahan bakar mobil formula.
      2.       Etanol
Etanol merupakan jenis alkohol yang sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dahulu, baik sebagai pelarut obat-obatan (tingtur), kosmetikan maupun sebagai bahan minuman seperti bir, anggur dan whiskey.
Etanol dapat dibuat melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa goongan polisakarida, seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (ragi).  Etano merupakan jenis alkohol yang sering digunakan sebagai bahan bakar, untuk membuat senyawa organik lain, dan dapat dikonversi menjadi etanal atau asetaldehid untuk digunakan sebagai bahan pelarut.
      3.       Etilen Glikol
Etilen gliko merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan antibeku pada radiator mobil. Digunakan juga sebagai bahan baku industri serat sintetik seperti dacron. Alkoho jenis ini banyak digunakan juga sebagai pelarut dan bahan pelunak atau pelembut.
      4.       Gliserol
Gliserol merupakan jenis alkohol yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pelembab pada tembakau dan kembang gula. Etanol digunakan juga sebagai pelarut 
berbagai obat-obatan. Digunakan juga untuk membuat nitrogliserin (gliserin trinitrat) 


2. ETER

PENGERTIAN ETER
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

Struktur dan ikatan
Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O sekitar 140 pm. Sawar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. Menurut teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga hidrogen yang berada pada posisi alfa relatif terhadap eter bersifat lebih asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon. Walau demikian, hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hidrogen keton.

Tata nama senyawa
Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) dan Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebutgugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai utamanya.
1.      Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalan di.
2.      Penamaan Alkoksialkana (IUPAC
3.      penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.
 Di bawah ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur Eter
Nama Trivial
Nama IUPAC
(alkoksialkana)
CH3  O  CH3
Dimetil eter
Metoksi metana
CH3  O  CH2  CH3
Etil metil eter
Metoksi etana
CH3  CH2  O  CH2  CH3
Dietil eter
Etoksi etena
Isopentil etil eter
2-etoksi pentana
Fenil propil eter
Fenoksi propana


Eter memiliki beberapa sifat khas, yaitu:
1. Sifat Fisis 
Senyawa eter dengan rantai C pendek berbentuk cair pada suhu kamar.
Semakin panjang rantai C suatu senyawa eter, maka titik didihnya akan semakin tinggi, namun tetap relatif rendah dibandingkan alkohol.
Kurang polar sehingga susah / tidak dapat larut dalam air. Pada suhu kamar, kelarutan eter dalam air hanya 1,5% .
2. Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
Contoh : 
b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh : 
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :




KEGUNAAN DAN DAMPAK ETER
Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan merangsang sekresi lendir. Selain itu eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.

Permasalahan :
mengapa pada sifat fisik alkohol makin tinggi berat molekul alkohol semakin tinggi pula titik didih dan viskositasnya? 


Komentar

  1. Baiklah saya akan mecoba menjawab masalah dari saudari selly,
    Semakin tinggi berat molekul alkohol maka makin tinggi pula titik didihnya, hal ini dikarenakan alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen. Pada umumnya, titik didih alkohol tinggi. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik antar molekulnya yang kuat (gaya van der waals). Titik didih adalah jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya. jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut. kita dapat mengetahui titik didih suatu alkohol lewat massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul suatu alkohol, maka semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya.
    Kemudian:
    Semakin berat molekul maka semakin tinggi visikositasnya.
    diketahui bahwa molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi. Jika struktur molekulnya kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, misalkan alkohol dengan atom karbon sedikit akan cepat mengalir karena kekentalannya rendah. Jika molekulnya besar dan saling bertautan maka zat tersebut akan bergerak sangat lambat, misalkan oli, atau alkohol yang semakin banyak jumlah atonya dan semakin tinggi berat molekulnya maka alkohol tersebut akan bergerak lambat. Oleh karena itu dikatakan bahwa semakin tinggi berat molekul dari alkohol, maka semakin kental dan padat bentuknya, alirannya pun semakin lambat visikositasnya menjadi tinggi.

    BalasHapus
  2. saya akan menambahkan dari permasalahn di atas.
    menurut saya Semakin tinggi berat molekul alkohol maka makin tinggi pula titik didihnya ini dikarenakan alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen. dengan tingginya berat molekul berarti jumlah suku alcohol semakin tinggi dan terbentuk ikatan hydrogen yang kuat.
    Semakin berat molekul maka semakin tinggi visikositasnya.
    diketahui bahwa molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi.

    BalasHapus
  3. menurut saya, Semakin tinggi berat molekul alkohol maka makin tinggi pula titik didihnya, hal ini dikarenakan alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen. Tingginya berat molekul berati jumlah suku alcohol semakin tinggi pula (massa relative). Sehingga terbentuk ikatan hydrogen yang kuat, akibatnya dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.
    Viskositas menggambarkan cepat atau lambatnya cairan tersebut mengalir. Salah satunya faktor yang mempengaruhi viskositas adalah ukuran dan berat molekul viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.viskositas juga akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak dan adanya ikatan hydrogen. Dengan demikian wajar jika makin tinggi berat molekul alkohol semakin tinggi pula titik didih dan viskositasnya

    BalasHapus
  4. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda, Semakin tinggi berat molekul alkohol maka makin tinggi pula titik didihnya ini dikarenakan alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen. dengan tingginya berat molekul berarti jumlah suku alcohol semakin tinggi dan terbentuk ikatan hydrogen yang kuat.
    Semakin berat molekul maka semakin tinggi visikositasnya.
    diketahui bahwa molekul-molekul cairan yang bergerak cepat dikatakan memiliki viskositas atau kekentalan rendah sedangkan molekul cairan yang bergerak lambat dikatakan memiliki kekentalan tinggi.

    BalasHapus
  5. Baiklah saya akan mencoba menjaqab permasalahn anda yaituMakin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

reaksi substitusi dan eliminasi kimia organik

1. REAKSI SUBSITUSI Pengertian reaksi subsitusi       Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom senyawa lain. Reaksi substitusi pada umumnya terjadi pada   senyawa jenuh (alkana).   Alkana dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen. Reaksi secara umum: Atom karbon ujung suatu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini bisa rentan terhadap (susceptible; mudah diserang oleh) serangan oleh anion dan spesi lain apa saja yang mempunyai sepasang elektron menyendiri (unshared) dalam kulit luarnya. Dalam suatu reaksi substitusi alkil halida, halida itu disebut gugus pergi (leaving group) suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Ion Halida merupakan gugus pergi yang baik, karena ion-ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Basa kuat seperti misalnya OH-, bukan gugus pergi yang baik. Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi disebut nu

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK

A) SENYAWA RANTAI TERBUKA     Pada senyawa ini, gugus-gugus yang terikat pada ikatana sigma dapat berotasi mengikuti ikatan tersebut. Sehingga, atom-atom tersebut pada molekul rantai terbuka dapat diasumsikan berbagai macam posisi secara relatip gugus yang satu terhadap yang lain. misalnya saja, senyawa sederhana etena, dapat memiliki banyak isomer koformasi. Dimana, isomer konformasi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul, rumus bangun, sifat kimia dan sifat fisika yang sama tetapi berbeda posisi gugusnya secara ruang akibat rotasi bebas melalui ikatan tunggal. Untuk menggambarkan konformasi dapat digunakan dua tipe formula yaitu flying wedge drawing dan proyeksi newman. - Proyeksi Newman Alkana Ikatan tunggal pada alkana dapat berotasi secara bebas karena rantainya terbuka. Rotasi ini akan menimbulkan adanya bentuk molekul yang disebut konformasi dan struktur yang timbul karena rotasi ini disebut conformer. Pada proyeksi Newman digambarkan dua atom C horizontal misalk

TUGAS STRUKTUR 5 DAN 6

1. Jelaskan mengapa reaksi bersaing antara subtitusi dan eliminasi itu bisa terjadi? Eliminasi adalah jalur alternatif ke substitusi. Berlawanan dengan reaksi adisi dan menghasilkan alkena. Eliminasi dapat berkompetisi dengan substitusi dan menurunkan jumlah produk, khususnya untuk S N 1. PERSAINGAN SUBSTITUSI DAN ELIMINASI Ditinjau reaksi antara alkil halida dengan kalium hidroksida yang dilarutkan dalam metil alkohol. Nukleofilnya adalah ion hidroksida, OH-, yaitu nukleofil kuat dan sekaligus adalah basa kuat. Pelarut alkohol kurang polar jika dibandingkan   dengan air. Keadaan-keadaan ini menguntungkan proses-proses SN2 dan E2 jika dibandingkan dengan SN1 dan E1.             Misalnya, gugus alkil pada alkil halida adalah primer, yaitu 1-bromobutana. Kedua proses dapat terjadi. Hasilnya adalah campuran 1-butanol dan 1-butena. Reaksi SN2 cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang lebih polar (air), konsentrasi basa yang sedang, dan suhu sedang. Reaksi E2, cend