Langsung ke konten utama

REAKSI RADIKAL BEBAS


REAKSI RADIKAL BEBAS

A.    Pengertian
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Dengan kata lain radikal bebas merupakan atom/gugus yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini merupakan spesies yang sangat reaktif sehingga umurnya pendek. Radikal bebas dibentuk jika ikatan terbelah menjadi dua yang sama-sehingga setiap atom mendapat satu dari dua elektron yang dipakai untuk berikatan. Disebut juga sebagai pembelahan homolitik. Reaksi substitusi merupakan reaksi yang berhubungan dengan reaksi radikal bebas.
Contoh penulisan reaksi radikal bebas sebagai hasil dari pemecahan homolitik.
     Cl2 è Cl + Cl
Mekanisme reaksi radikal menggunakan panah bermata tunggal untuk menjelaskan pergerakan electron tunggal.

Ada dua cara yang digunakan untuk menulis rumus radikal bebas, yaitu: 
1.      Dengan cara rumus lewis, yakni dengan menggambarkan semua elektron pada atom, baik yang berpasangan maupun tidak dengan lambang berupa titik.
2.      Dengan hanya menuliskan elektron yang tidak berpasangan dengan lambang titik. lambang ini lazim di pakai pada penulisan reaksi radikal bebas
contoh: Cl• , RO•, RN•

B.     Sumber-sumber radikal bebas
Inisiator adalah zat yang dalam kondisi reaksi tertentu dapat menghasilkan sejumlah radikal bebas yang memungkinkan reaksi radikal bebas berlanjut. Berikut disajikan beberapa senyawa yang dapat menghasilkan radikal bebas.
1)      Halogen (Cl2, Br2, F2, dan seterusnya)
2)      Peroksida (HOOH, atau ROOR)
3)      Senyawa azo (RNNR)
4)      Alkil halida (R-X)
5)      Hipoklorit (R-O-Cl)

C.    Struktur kimia radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk in-vivo dan in-vitro secara:
1)      Pemecahan satu molekul normal secara homolitik menjadi dua. Proses ini jarang terjadi pada sistem biologi karena memerlukan tenaga yang tinggi dari sinar ultraviolet, panas, dan radiasi ion.
2)      Kehilangan satu elektron dari molekul normal
3)      Penambahan elektron pada molekul normal 

Pada radikal bebas elektron yang tidak berpasangan tidak mempengaruhi muatan elektrik dari molekulnya, dapat bermuatan positif, negatif, atau netral.

D.    Mekanisme umum reaksi radikal bebas
1)      Inisiasi
Tahap inisiasi merupakan tahap awal pembentukan radika-radikal bebas dengan pembelahan homolitik sehingga nasing-masing atom terpisah dengan membawa satu elektron. Terlepas dari itu, inisiasi dapat terbentuk secara sepontan atau karena pengaruh panas/cahaya. Selain itu juga radikal bebas dapat terbentuk melalui transfer satu elektron (dengan melepas dan menerima elektron).

2)      Propagasi
Setelah terbentuk radikal bebas dengan kereaktifan yang tinggi yang kemudian dapat bereaksi dengan setiap spesies yang ditemukan. Pada tahap ini akan terbentuk radikal bebas yang baru, karena radikal bebas yang dihasilkan pada tahap awal bereaksi dengan molekul lain. Selanjutnya radikal bebas baru tersebut dapat pula bereaksi dengan molekul atau radikal bebas yang lain. Oleh karena itu dalam proses propagasi dikatakan terjadi reaksi berantai. Apabila radikal bebasnya sangat reaktif, misalnya radikal alkil, maka terjadi rantai yang panjang karena melibatkan sejumlah besar molekul. Apabila radikal bebasnya kereaktifannya rendah, misalnya radikal aril, maka kemampuannya bereaksi rendah sekali, sehingga rantai yang terjadi pendek, bahkan mungkin tidak terjadi rantai. 


3)      Terminasi
Langkah berikutnya adalah destruksi radikal bebas atau langkah terminasi, yang ditandai oleh kombinasi radikal bebas yang sama ataupun yang berbeda,dan langkah ini mengakhiri reaksi radikal bebas.


E.     Reaksi Substitusi Radikal Bebas pada Senyawa Alifatik
Hubungan antara struktur substrat dan kereaktifannya dalam reaksi radikal bebas adalah
1)      Pada alkana. Kereaktifan H30 > H20 > H10 (H30 : H tersier dan seterusnya)
2)      Atom H alilik dapat dobrominasi dengan pereaksi NBS
3)      Atom H tersier mudah dioksidasi

a)      Halogenasi pada atom C gugus alkil
Alkana dapat diklorinasi atau dibrominasi dengan mereaksikannnya pada klor atau brom dibawah pengaruh cahaya tampak atau cahaya ultraviolet.
b)      Halogenasi Alilik
Alkena dapat dihalogenasi pada posisi alilik dengan menggunakan sejumlah pereaksi seperti N-bromosuksinimida (disingkat NBS) dengan rumus struktur adalah sebagai berikut:
Peroksida
Reaksi : -C=C–C–H + NBS-C=C–C–Br
CCl4
Brominasi yang menggunakan NBS dengan pelarut nonpolar CCl4 dinamakan reaksi Wohl-Ziegler. Dalam reaksi ini diperlukan inisiator senyawa peroksida, atau cahaya ultraviolet. Pereksi NBS dapat pula digunakan untuk melakukan brominasi pada: posisi- terhadap gugus karbonil, ikatan ganda-tiga, dan cincin aromatik. bila pada suatu senyawa terdapat ikatan rangkap dan ikatan ganda-tiga, maka yang diserang adalah poisisi- terhadap ikatan ganda-tiga. Dauber dan McCoy menyimpulkan bahwa mekanisme brominasi alilik merupakan mekanisme radikal bebas. Reaksi ini tidak akan berlangsung tanpa inisiator, yang berupa Br•. Diungkapkan pula bahwa yang mengabstraksi atom H dalam substrat adalah atom Br. Setelah terjadi tahap inisiasi yang mengahasilkan Br•, maka langkah-langkah dalam tahap propagasinya adalah :
1)      Br• + RH → R • + HBr
2)      R• + Br2 → RBr + Br
Penghasil Br2 dalam reaksi ini adalah reaksi antara NBS dan HBr yang dihasilkan dari persamaan reaksi (1) diatas.
Dengan demikian fungsi NBS adalah sebagai sumber brom dengan konsentrasi yang rendah dan mengikat HBr yang dibebaskan dari persamaan reaksi (1).

c)      Hidroksilasi pada atom C alifatik 
Senyawa alkohol dapat dihasilkan dari reaksi oksidasi senyawa-senyawa yang mengndung ikatan -C-H. Karena pada umumnya ikatan –C–H tersebut merupakan C tersier maka alkohol yang diperoleh adalah suatu alkohol tersier. Hal disebabkan karena ikatan -C–H tersier memang lebih mudah diserang radikal bebas daripada ikatan C-H primer dan sekunder. Dalam pembentukan alkohol tersier ini, hasil yang terbaik dapat dicapai dengan menggunakan O3 dan substratnya diserapkan pada silika gel. Reaksi: R3CH R3COH è Silika gel.

pertanyaan Bagaimana cara menetralisir kadar radikal bebas yang telah banyak didalam tubuh manusia dan zat apa yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas didalam tubuh ? 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Bagaimana mencegah radikal bebas merusak tubuh anda?

    BalasHapus
  3. Apabila radikal bebasnya kereaktifannya rendah, misalnya radikal aril, maka kemampuannya bereaksi rendah sekali, sehingga rantai yang terjadi pendek, bahkan mungkin tidak terjadi rantai. Bagaimana bentuk radikal arif itu. Tolong jelaskan dan berikan contoh.

    BalasHapus
  4. Kenapa reaksi radikal bebas menghasilkan campuran produk ?

    BalasHapus
  5. Seperti apakah penggolongan radikal bebas dapat terbentuk in-vivo dan in-vitro ?

    BalasHapus


  6. Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai jenis zat berbahaya yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas.Olahraga teratur dan tidak berlebihan dapat membantu mengatasi radikal bebas dalam tubuh. Tetapi sebaliknya olahraga berlebihan akan membuat tubuh membutuhkan suplai oksigen yang sangat banyak, sehingga peningkatan ini akan memicu timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Jika sudah merasa lelah, sebaiknya beristirahatlah sebentar dan atur pernafasan agar normal kembali. jenis zat yang dihasilkan pada rokok merupakan yang dapat meningkatkan radikal bebas.

    BalasHapus
  7. Radikal bebas dapat dinetralisir dengan menggunakan antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengna cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogoenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA. Beberapa vitamin yang bersifat antioksidan adalah vitamin A, C, E dan D.

    BalasHapus
  8. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.
    Penangkal Radikal Bebas secara alami dengan obat tradisonal yaitu menggunakan ramuan yang terbuat dari kulit manggis dan daun sirsak, yang memiliki khasiat yang manjur. Kulit manggis yang mengandung banyak manfaat yang berkhasiat membunuh berbagai penyakit, karena kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti gartanin , flavonoid, dan xanthone yang berfungsi sebagai antioxidantsebagai penangkal radikal bebas dengan ramuan tradisional. Daun sirsak yang memiliki khasiat yang mampu membunuh berbagai penyakit kronis. Memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi sebagaiantioxidant yang mampu menetralisir radikal bebas sehingga daun sirsak dapat digunakan sebagai penangkal radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh yang ditimbulkan dari metabolisme tubuh.

    Mengkonsumsi makanan sehat buah dan sayur merupakan salah satu pemberian asupan nutrisi yang mengandung antioxidant tinggi yang dibutuhkan dalam tubuh. Radikal bebas yang terbentuk dari molekul yang berasal dari polutan ataupun asap rokok, maupun pembakaran lainnya yang berbahaya untuk kesehatan.

    BalasHapus
  9. Baiklah, saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda diatas. Menurut artikel yang saya baca, sebagian radikal bebas terbentuk sebagai hasil dari proses metabolisme alami tubuh. Tapi sebagian lainnya terbentuk karena pengaruh faktor-faktor luar seperti polutan lingkungan, kurang olahraga, dan gaya makan yang tidak sehat. Jika jumlah radikal bebas melebihi jumlah yang dapat ditangani enzim tubuh, zat-zat antioksidan dari luar seperti, vitamin A, C, dan E akan turun tangan.
    Antioksidan mencegah pembentukan lebih lanjut radikal bebas dengan memberikan elektron untuk menstabilisasi radikal bebas. Antioksidan yang paling efeksif terdapat dalam makanan utuh dan alami. Untuk memastikan asupan antioksidan dalam jumlah cukup, konsumsilah sedikitnya lima porsi buah dan sayur tiap harinya. Sayangnya, mengingat tingginya jumlah toksin dan polutan yang telah mencemari lingkungan kita, Anda tidak selalu dapat mengandalkan perlindungan dari makanan saja. Mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral memegang peran penting dalam membantu tubuh menghancurkan dan mengeluarkan unsur-unsur kimia beracun dari dalam tubuh. Andrew Weil, MD menganjurkan komposisi dan jumlah berikut:

    Pagi hari : 1000-2000 mg Vitamin C dan 25000 beta karotin alami

    Siang hari : 400-600 IU vitamin E alami dan 200-300 mcgr Selenium

    Malam hari : 1000-2000 mg vitamin C

    Sebelum tidur : 1000-2000 mg Vitamin C

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

reaksi substitusi dan eliminasi kimia organik

1. REAKSI SUBSITUSI Pengertian reaksi subsitusi       Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom senyawa lain. Reaksi substitusi pada umumnya terjadi pada   senyawa jenuh (alkana).   Alkana dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen. Reaksi secara umum: Atom karbon ujung suatu alkil halida mempunyai muatan positif parsial. Karbon ini bisa rentan terhadap (susceptible; mudah diserang oleh) serangan oleh anion dan spesi lain apa saja yang mempunyai sepasang elektron menyendiri (unshared) dalam kulit luarnya. Dalam suatu reaksi substitusi alkil halida, halida itu disebut gugus pergi (leaving group) suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat digeser dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Ion Halida merupakan gugus pergi yang baik, karena ion-ion ini merupakan basa yang sangat lemah. Basa kuat seperti misalnya OH-, bukan gugus pergi yang baik. Spesi (spesies) yang menyerang suatu alkil halida dalam suatu reaksi substitusi disebut nu

KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK

A) SENYAWA RANTAI TERBUKA     Pada senyawa ini, gugus-gugus yang terikat pada ikatana sigma dapat berotasi mengikuti ikatan tersebut. Sehingga, atom-atom tersebut pada molekul rantai terbuka dapat diasumsikan berbagai macam posisi secara relatip gugus yang satu terhadap yang lain. misalnya saja, senyawa sederhana etena, dapat memiliki banyak isomer koformasi. Dimana, isomer konformasi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul, rumus bangun, sifat kimia dan sifat fisika yang sama tetapi berbeda posisi gugusnya secara ruang akibat rotasi bebas melalui ikatan tunggal. Untuk menggambarkan konformasi dapat digunakan dua tipe formula yaitu flying wedge drawing dan proyeksi newman. - Proyeksi Newman Alkana Ikatan tunggal pada alkana dapat berotasi secara bebas karena rantainya terbuka. Rotasi ini akan menimbulkan adanya bentuk molekul yang disebut konformasi dan struktur yang timbul karena rotasi ini disebut conformer. Pada proyeksi Newman digambarkan dua atom C horizontal misalk

TUGAS STRUKTUR 5 DAN 6

1. Jelaskan mengapa reaksi bersaing antara subtitusi dan eliminasi itu bisa terjadi? Eliminasi adalah jalur alternatif ke substitusi. Berlawanan dengan reaksi adisi dan menghasilkan alkena. Eliminasi dapat berkompetisi dengan substitusi dan menurunkan jumlah produk, khususnya untuk S N 1. PERSAINGAN SUBSTITUSI DAN ELIMINASI Ditinjau reaksi antara alkil halida dengan kalium hidroksida yang dilarutkan dalam metil alkohol. Nukleofilnya adalah ion hidroksida, OH-, yaitu nukleofil kuat dan sekaligus adalah basa kuat. Pelarut alkohol kurang polar jika dibandingkan   dengan air. Keadaan-keadaan ini menguntungkan proses-proses SN2 dan E2 jika dibandingkan dengan SN1 dan E1.             Misalnya, gugus alkil pada alkil halida adalah primer, yaitu 1-bromobutana. Kedua proses dapat terjadi. Hasilnya adalah campuran 1-butanol dan 1-butena. Reaksi SN2 cenderung terjadi jika digunakan pelarut yang lebih polar (air), konsentrasi basa yang sedang, dan suhu sedang. Reaksi E2, cend